Thursday, October 13, 2011

Nilai Waktu Terhadap UANG

Nilai Waktu Terhadap Uang 
Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Skala waktu diukur dengan satuan detik, menit, jam, hari (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu), bulan (Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember), tahun, windu, dekade (dasawarsa), abad, milenium (alaf) dan seterusnya (Anonima, 2010).
 
Kekuatan-kekuatan dasar apa yang cenderung menyebabkan tingkat bunga menjadi tinggi di beberapa Negara dan rendah di Negara yang lain, tinggi pada suatu masa dalam sejarah dan rendah di masa yang lain? Sejalan dengan analisa di sini, hal-hal yang menentukan tingkat bunga riel mungkin dapat dikelompokkan menjadi: preferensi waktu, pemilikan waktu (time endowment), dan produktivitas waktu (time-productivity). Dengan adanya hal-hal yang menentukan tingkat bunga riel ini, tingkat bunga uang dijelaskan dengan menggabungkan perkiraan mengenai inflasi tingkat harga. Dan memang Negara-negara yang memiliki pola yang mantap dengan inflasi harga yang berjalan terus juga memiliki tingkat bunga uang yang tinggi (seperti dapat terlihat di Amerika Serikat sekarang) (Hirshleifer, 1984).
 
Pengaruh waktu terhadap nilai uang di masa yang akan datang menyangkut penanaman dana ke dalam suatu investasi jangka pendek atau jangka panjang. Berdasarkan pengaruh waktu nilai uang akan berubah di waktu yang akan datang kalau jumlahnya sama, hal ini disebabkan karena perkembangan perekonomian di mana masyarakat semakin tahu arti perkembangan perekonomian dan bagaimana dampaknya terhadap harga-harga secara umum (Anonimb, 2010).
 
Teknik discounted cash flow adalah didasarkan pada konsep time value of money. Konsep ini menyatakan bahwa utilitas uang saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan utilitasnya untuk uang yang sama pada waktu yang akan datang. Konsep ini juga yang sangat popular menjustifikasi bunga atas modal yang dipinjam. Menurut konsep ini, jika nilai guna uang pinjaman bagi yang dipinjamkan kepada peminjam adalah sama dengan nilai uang pada masa yang akan datang, maka pemberi pinjaman akan menambahkan bunga, sehingga nilai uang pada masa yang akan datang adalah sama dengan nilai uang pada saat ini. Sekarang ini secara konseptual merupakan suatu asumsi yang faulty. Hal ini adalah benar bahwa dalam beberapa kasus nilai guna uang saat ini dapat lebih besar daripada nilai gunanya pada masa yang akan datang (Anonimc, 2010).
 
Semua konsumsi signifoes sehingga nilai uang saat ini (atas sumber daya lainnya yang dikonsumsi) adalah lebih tinggi pada masa saat sekarang, kecuali konsumen akan menggunakannya untuk masa yang akan datang. Tetapi, uang yang disimpan dimanapun di dunia ini merupakan suatu indikasi tertentu yang menunjukkan bahwa penyimpan menerima nilai uang yang disimpan lebih besar di masa yang akan datang dari pada sekarang. Jika tidak, maka seseorang akan mengkonsumsinya sekarang dan uang tersebut memiliki nilai yang lebih besar pada saat sekarang. Jadi, banyaknya modal yang disimpan dan diinvestasikan, nilai uangnya di masa yang akan datang adalah lebih tinggi. Tidak ada justifikasi rasional untuk menambahkan bunga terhadap uang tersebut sehingga membuatnya memiliki nilai yang sama pada masa yang akan datang dengan nilainya sekarang (Anonimc, 2010).

Hal ini dapat diperdebatkan bahwa ada suatu keinginan manusia yang dipertanyakan untuk mendapatkan sumber daya sesegera mungkin pada waktu sekarang dibandingkan dengan masa yang akan datang. Oleh karena itu, aset yang menghasilkan cash-flow untuk masa yang akan datang akan menjadi lebih dapat dinilai daripada aset yang menghasilkan cash-flow pada masa yang lalu. Pengamatan kesepakatan umum ini adalah sangat valid, tetapi ini tidak perlu mendiskonto cash-flow dengan discount factor. Seseorang dapat membandingkan tingkat return akuntansi dari dua proposal investasi dan jika dua proposal tersebut sama, kemudian yang satunya mampu memberikan cash-flow yang lebih tinggi pada waktu yang dipilih. Tetapi jika tingkat return tidak sama, pada umumnya, proposal yang memberikan cash-flow yang lebih tinggi akan digunakan, kecuali jika seseorang itu mengharapkan bahwa dalam kasus tingkat return yang lebih tinggi, cash-flow yang diterima lebih dahulu saat ini akan menjadi cocok untuk diinvestasikan kembali dan tingkat return kumulatifnya akan lebih tinggi. Tetapi kembali bahwa hal ini tidak perlu suatu discounting (Anonimc, 2010).
read more...